Eh ada to hobi yang membawa bencana? Sepertinya hobi mah gak ada
hubungannya dengan bencana deh. Eits, ternyata setelah diteliti ada kok hobi
yang membawa bencana, gak percaya, coba simak saja penjelasannya.
Seperti kita ketahui setiap kita pasti mempunyai hobi yang berbeda-beda.
Ada yang hobi memasak, membaca, mendengarkan musik, menulis sampai hobi
memelihara binatang-binatang tertentu. Biasanya kita melakukan hobi itu untuk
refresing, kesenangan dan mendapatkan suasana yang lain dari biasanya. Misal
seorang ibu yang sudah seharian sibuk dengan pekerjaan rumah tangga, dia akan
melakukan hobi membaca novel setiap akan tidur. Baginya suasana yang tenang dan
hening ketika akan tidur sangat mendukung untuk menghabiskan beberapa halaman
novel favoritnya. Atau sebagian ibu ada yang hobi memasak dimana kegiatan
memasak ini sebagai ajang uji coba berbagai resep yang ia dapatkan dari majalah
atau internet. Dan biasanya ketika kita mengerjakan hobi ada kepuasan tersendiri.
kadang dalam melakukan hobi ada beberapa dari kita yang rela menghabiskan uang
banyak dan ada pula yang karena terlena dengan hobinya ini dia sampai lupa
waktu. Nah disinilah masalahnya..
Pada dasarnya melakukan hobi apa saja itu sah-sah saja, asalkan hobinya
tidak melanggar norma agama, masyarakat ataupun norma hukum. Sering kita dengar
ada segelintir orang yang hobinya judi, mengutil, ghibah, provokasi dan hal-hal
negatif lainnya. Kalau ini sudah jelas hukumnya tidak boleh karena merugikan
dirinya sendiri dan orang lain. Nah beda halnya kalau kita mempunyai hobi yang
positif tetapi bisa juga membawa bencana bagi diri kita dan merugikan orang
lain. Yaitu hobi yang dilakukan secara berlebihan, melenakan dan melalaikan.
Yes we got the point!
Yap, sebagian dari kita ada yang lupa waktu ketika dia melakukan hobinya.
Hal inilah yang termasuk hobi yang bisa membawa bencana. Misalkan saja ketika ada
seseorang terlena dengan hobinya, dia tidak bisa mengatur waktu sehingga banyak
kewajiban-kewajiban yang ia abaikan karena hobinya. Hal yang paling sering kita
anggap sepele adalah ketika kita mealalaikan waktu sholat, mengundur-undur
waktu sholat dan bermudah-mudah dalam mengerjakannya.
Ketika adzan berkumandang ini artinya panggilan dari Yang Maha kuasa untuk
menunaikan kewajibannya sebagai hamba-Nya. Sebagai seorang muslim yang benar adalah
kita bersegera memenuhi panggilan tersebut. Tetapi ketika kita sedang melakukan
hobi kita, panggilan adzan yang syahdu itu sering kita abaikan. Kita tidak
segera berajak dari keasyikan mengerjakan hobi kita. Dalam hati kita berkata,”
Ah ntar aja sholatnya, masih ada waktu ini.”, atau “ Ah nanggung nih, ntar aja
deh sholatnya”.
Jika kebiasan mengulur-ulur waktu sholat ini berlangsung terus menerus, maka
bisa dikatakan kita sedang diperdaya oleh syetan agar lalai terhadap kewajiban.
Lama kelamaan ini akan menjadi kebiasan buruk yang sulit untuk diubah dan
menjadikan hobi kita yang tadinya membuat hati senang, puas, dan bahagia secara
fisik, akan berubah menjadi kegiatan yang lambat laun bisa menghancurkan
loyalitas kita pada Allah. Hobi kita yang tadinya mendatangkan kepuasan
tersendiri, lambat laun akan menjadi kegiatan yang sia-sia, gersang dan menjauh
dari Allah.
Selain melalaikan kewajiban pada Allah, kadang ada yang melalaikan
kewajiban kepada sesamanya. Misalnya dia jadi lupa dengan janji untuk ketemuan
jam sekian sekian, atau dia jadi terlambat mengumpulkan tugas kuliah, terlambat
datang ke kantor atau kampus dan kadang dia lupa juga dengan keadaan fisiknya
yang butuh makan atau istirahat. Tentu saja hal ini sangat tidak kita inginkan.
Melalaikan adalah suatu bencana awal yang akan melahirkan bencana-bencana
lainnya di masa yang akan datang. Kalau kita sudah sering melalaikan yang sudah
menjadi kewajiban, maka sudah dapat dipastikan hidup kita menjadi tidak teratur.
Target-target hidup yang sudah kita pasang lewat begitu saja. Hari-hari yang
kita lewati kering tanpa adanya ruh yang mengisi jiwa. Kepuasan yang kita
peroleh adalah kesenangan semu belaka. Secara fisik kita bahagia tetapi hati
kita kering dan gersang. Hidup kita dari hari ke hari begitu-begitu saja, tidak
ada ppenigkatan dari segi kualitas. Sholat yang kita lakukan hanya sebagi
pengugur kewajiban saja. Membaca buku-buku bergizi jarang kita sempatkan apalagi
membaca Al-quran pun sudah jarang kita lakukan. Hidup kita serasa makin jauh
dari nafas-nafas ibadah. Dan disaat itulah sebenar-benarnya bencana yang kita
alami.
Kita ambil salah satu hobi yang sedang digandrungi ibu-ibu bahkan
bapak-bapaknyapun tidak ketinggalan. Hobi eksis di dunia maya, bisa di
facebook, instagram, path,, grup whatsup ataupun bbm. Sebagian dari kita ada
yang sekedar hobi selfi dan update keadaan terkini dalam kehidupannya. Tetapi
ada salah satu hobi yang sangat bermanfaat yaitu menekuni online shop. Tidak ada
yang salah dengan hobi beronline shop malah menguntungkan yaitu bisa
menghasilkan pendapatan. Tetapi hobi yang tadinya memberi keuntungan pada kita
bisa berbuntut bencana jika kita tidak bisa memanage waktu. Kadang kita mengundur-undur
waktu sholat, tidak memperhatikan anak-anak atau bahkan pekerjaan rumah
terbengkalai (tunjuk diri sendiri, hiks...). Kita keasyikan menanggapi pertanyaan calon
buyer yang tertarik dengan produk kita. Kemana saja bawa HP dan selalu khusyuk
lihat ke HP. Hufff...aku juga merasa seperti itu. Astaghfirullohaladziim...nah
ini salah satu contoh yang banyak kita lihat di sekitar kita. Masih banyak
contoh hobi lainnya yang pada intinya bukan salah pada jenis hobi yang kita
tekuni tetapi pada cara kita mengerjakan hobi tersebut.
Hobi yang baik adalah hobi yang bisa memberi manfaat bagi diri sendiri dan
orang lain bukan malah menghancurkan diri sendiri dan merugikan orang lain.
Hobi yang dilakukan berdasarkan kesenangan belaka, tanpa management waktu yang
baik dan kesadaran akan hak dan kewajiban yang minim, akan merugikan diri
sendiri. Mungkin dia tidak merasakan hal itu sebagai bencana akan tetapi
kelalaiannya itulah bencana yang sesungguhnya.
Satu hal yang kita harapkan selain hobi itu dapat menyenangkan jiwa adalah
ketika hobi itu membawa perubahan positif bagi diri kita. Kita menjadi lebih
banyak bersyukur dengan segala kesempatan waktu luang yang ada, kita menjadi
lebih bersyukur dengan segala fasilitas yang ada dan kita menjadi lebih
bersyukur ketika tenyata hobi kita bisa menghasilkan uang sebagai tambahan
pemasukan. Hobi yang kita lakukan semakin membuat kita lebih menghargai diri
sendiri, lebih memgetahui kapasitas diri sendiri sehingga kita bisa lebih semangat
dalam menjalani hidup dengan lebih baik. Terlebih lagi kalau hobi kita ini bisa
menjadikan kita semakin dekat dengan kebaikan, ketaatan dan kemanfaatan.
Sungguh hal yang sangat sejuk dan bikin hati adem dan tenang.
Tapi bagaimanpun juga manusia adalah tempat salah dan khilaf. Tidak ada manusia
yang sempurna. Tetapi manusia sunguh beruntung karena sudah diberi akal. Akal
yang sehat akan berfungsi sebagai alarm bagi dirinya. Ketika ada hal yang sudah
tidak beres dengan dirinya, akal yang sehat akan memerintahkan si empunya untuk
berpikir, bermuhasabah dan mengevaluasi diri. Dia segera memperbaiki diri dan
kembali ke jalan yang benar. Sesungguhnya apapun yang kita lakukan selama itu
hal-hal yang positif dan tidak bertentangan dengan syariat adalah dihitung
sebagai ibadah. Begitu halnya juga dengan hobi yang kita tekuni. Kerjakanlah hobi
yang positif dan bermanfaat dengan tidak melalaikan hak allah dan agamanya
serta menjadikan hobi itu sebagai kegiatan yang bisa membuat kita semakin
bersyukur dan mendekatkan diri pada sang Pencipta. Kita bisa mulai mengatur
waktu dengan baik. Membuat jadwal kegiatan harian ataupun mingguan dan tak lupa
membuat skala prioritas dalam mengerjakan semua kegiatan keseharian.
Akhirnya marilah kita lebih bijkasan dalam menekuni hobi kita
masing-masing. Kerjakna hobi pada waktu yang tepat, kuasai manajement waktu
yang baik dan kembangkan hobi kita sebagai kegiatan yang mempunyai kemanfaatan
yang lebih bagi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Semua itu kita lakukan
agar kita terhindar dari hobi yang mambawa bencana. Selamatkan diri kita dari
kesia-siana dan sifat lalai yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Jadikan hobi kita sebagai pendukung hidup yang lebih bekualitas.
Selamatkan hobi kita dari kelalaian dan kesia-siaan.
Noted: tulisan ini ditulis sebagai pengingat diri karena manusia itu tidak ada yang sempurna, tempat salah dan khilaf
No comments:
Post a Comment