Mungkin temen Fb pernah baca
statusku beberapa tahun lalu, ketika abang becak langganan anak-anakku yang rela
antar jemput walau kehujanan. Dan waktu itu kami harus menunggu datangnya abang
becak yang agak terlambat dan ternyata abang becaknya kena musibah, yaitu ban
becaknya bocor dan akhirnya dia meminjam becak temannya untuk mengantar kami ke
sekolah.
Ya itu sekelumit kisah loyalitas
seorarng abang becak, Pak Jambrong kami biasa memanggilnya. Anak-anakku adalah
salah satu dari sekian banyak pelanggannya yang mengunakan jasa beliau. Pak
jambrong ini secara fisik sama dengan abang becak lainnya, tetapi yang
membedakan adalah beliau lebih cerdas dan pintar mengambil peluang.
Abang becak lainnya seperti kita
ketahui mencari penumpang dengan cara mangkal di pasar atau tempat-tempat umum
lainnya. Mereka akan narik becak jika ada yang memanggilnya untuk mengantarkan
pulang atau pergi ke suatu tempat. Kadang jika mereka mangkal tidak dapat
penumpang juga, mereka akan keliling sambil tengok kana kiri siapa tau ada yang
mau naik becak.
Nah berbeda dengan Pak Jambrong
ini, dia tidak mencari penumpang seperti itu. Dia jarang mangkal di pasar,
puekesmas atau tempat umum lainnya. Dia narik becak khusus mengantar jemput anak sekolah. Jam kerjanya juga
teratur. Mulai pagi jam 6, dia mengantar anak sekolah yang masuk pagi,
selanjutnya jam 09 ini bagi anak sekolah yang masuk siang tapi biasanya anak
kelas 2 atau 3. Shift selanjutnya adalah jam 10, dia menjemput anak yang maasuk
jam 7, dilanjutkan jam 12 menjemput yang masuk jam 09. Selanjutnya istirahat
sebentar, dan mulai antar anak sekolah yang masuk siang yaitu jam 1 dan
jemputnya jam 4 sore. Nah kalau sudah jam 4 sore dia agak longgar. Tapi di
hari-hari tertentu dia akan narik lagi di jam 5 sampai jam 6 sore untuk antar
jemput anak les.
Oya perlu diketahui di sekitar Perumnas
Karawaci ini kebanyakan sekolah dasar negeri yang mayoritas punya jam pagi,
siang dan ada pula yang sore. Hal ini karena banyaknya siswa sekolah yang tidak
dibarengi dengan jumlah kelas yang ada. Kita tahu bahwa SD Negeri sudah tidak menarik
uang SPP seperak pun, paling hanya beli LKS saja. Jadi hal inilah yang membuat
orang tua cenderung memasukkan anakknya ke sekolah negeri.
Kembali tentang Pak Jambrong.
Pernah suatu malam aku beli alat
elektronik dan naik becak untuk sampai ke rumah. Di perjalanan aku sempet
ngobrol sama abang becak ini yang ternyata dia adalah teman sekamar Pak Jambrong
di kontrakan. Dia cerita banyak tentang Pak Jambrong yang dikenal luwes dan paling
beruntung. Katanya Pak jambrong ini adalah abang becak yang penghasilannya
paling banyak dan teratur. Ya iyalah, dia sudah punya banyak pelanggan
anak-anak sekolah, salah satunya adalah anak-anakku. Para
orang tua banyak yang sudah mengenal Pak Jambrong dan mempercayakan urusan
antar jemput ke Pak Jambrong ini. Selain ramah, Pak Jambrong ini dikenal
sebagai abang becak yang canggih. Dia sudah menggunakan fasilitas HP untuk
berkomunikasi dengan para pelanggannya walaupun masih terbatas pakai SMS dan
telepon. Dia akan mengabarkan kalau suatu waktu dia tidak bisa anatar jemput
anak-anak sekolah karena sakit, baru nganter ibu bos sebuah rumah makan untuk
belanja, terlambat karena ban bocor atau mengabarkan kalau mau pulang kampung.
Nah point terakhir ini yang kadang bikin aku hopless. Ya kalau pak jambrong
pulang kampung, aku sudah pasti kerepotan cari pengganti abang becak atau
akhirnya aku naik angkot atau minta tolong bareng ama tetangga atau teman
bahkan akhirnya harus nganter dengan jalan kaki.
Selain komunikasi yang baik
dengan pelangannya , Pak Jambrong ini juga terkenal amanah. Dia akan
benar-benar menunggu bahkan mencari anak jemputannya samapai masuk ke kelas.
Hal ini terbukti ketika anakku belum pulang juga, aku langsung telpon security
sekolahnya dan mendapat jawaban kalau pak jambrong sedang mencari Ayyasy yang
ternyata mojok di abang tukang mainan. Pantesan saja ketika aku telpon Pak Jambrong
ga diangkat, karena dia sedang sibuk keliling sekolah mencari keberadaan Ayyasy
anakku.
Tentang ongkos becaknya, Pak Jambrong
tidak pernah memasang tariff tertentu. Dia akan menerima berapun yang diberi.
Tetapi sebagian besar para orang tua yang anaknya menjadi langganannya akan
memberi ongkos lebih kepadanya. Selain itu tak jarang ketika di kenaikan kelas atau
lebaran, kita sering memberi bingkisan atau amplop sebagai tanda terima kasih
atas kinerjanya yang luar biasa untuk anak-anak kami. Oleh-oleh dari para
otrang tua yang habis berlibur atau bepergian juga sering dia terima. Inilah
yang membuat ikatan yang semakin kuat antara pelanggan dan pak Jambrong. Oya
masih tentang ongkos, ada diantara kami para pelangannya yang membayarnya
harian, mingguan atau bulanan. Jadi benar-benar flexible dan memudahkan
pelanggannya.
Dan sebagai penutup cerita ini,
aku hanya ingin bilang kalau sampai sekarang Pak Jambrong masih memanggilku “
mamah Dhila”. Ya mamah Dhila, nama anak sulungku yang kini sudah di jenjang
SMA. Pak jambronglah yang dulu antar jemput mba Dhila waktu SD dari kelas 1
lalu lanjut jemput anak keduaku Umar yang pulang sore dan sekarang antar
jemput anakku yang ketiga, Ayyasy yang sudah kelas 2. Ya pak jambrong adalah
sosok abang becak dambaan para orang tua yang sanagt membantu dalam kelancaran
antar jemput anak-anaknya dalam menuntut ilmu. Oya pak Jambrong di kampungnya sana mempunyai 3 anak
yang pintar-pintar. Yang sulung sudah SMA juga dan sekolah di sekolah negeri
unggulan. Anak kedua dan ketiganya masih sepantaran anak-anaku. Dia kalau
pulang kampung selain menengok anak istri (biasanya 3 bulan sekali selama
seminggu) dia juga dalam rangka panen bawang merah dan padi. Nah kalau sudah
judulnya panen, di akan lama di kampung bisa sebulan lebih. Inilah yang kadang
bikin para orang tua kerepotan mencari pengganti sementara pak Jambrong. Kalau
pak Jambrong sudah SMS memberi kabar dia sudah balik ke Tangerang lagi, duh
rasanya lega banget, tinggal nyiapin anak-anak berangkat sekolah, siap diantar
jemput sekolah seperti biasa lagi. Ibunya tidak perlu repot-repot cari tebengan
atau kepanasan naik angkot. Eh iya pak Jambrong pasti sangat berjasa bagi
ibu-ibu seperti saya yang tidak berani naik motor sekedar untuk antar jemput
anak sekolah. Hehehe…katahuan deh :D
Nah itulah sedikit review
tentang abang becak langgananku yang
bernama Pak Jambrong, saya berharap ada Pak Jambrong-Pak Jambrong lain di
Indonesia ini. Pintar ambil peluang, jujur, amanah, ramah, baik hati, rajin
menabnug dan tidak sombong..#ehhh :D . Semoga para bapak yang berprofesi
sebagai abang becak ini diberi kekuatan, kelapangan dan kemudahan dalam mencari
nafkah yang halal bagi keluarganya. Setiap tetes keringatnya akan terhitung
sebagai pahala dan keridhoan Allah baginya dan keluarganya. Memberi manfaat
bagi keluarga dan para pelanggannya dengan ketulusannya. Kepintarannya pun
dalam mengambil peluang yang jarang diambil oleh abang becak lainnya menandakan
dia sebagai abang becak yang melek bisnis. Lebih mudah, lebih professional dan
lebih bermanfaat. Yuk siapa tau nanti ada becak onlinenya juga…hehehe
#YeyenR
loyalitas pasti mendatangkan berkah yaa
ReplyDeletebetul sekali bund...
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete