Hahay mulai pakai bahasa romantis nih, biasanya
nulis tentang uang, marketing dan bisnis. Eits, jangan salah ini juga bagian
dari masalah perbisnisan kok cuma dikasih bumbu manis biar ga bosen baca uang
mulu. Hehehe...
Ketika mendengar lirik lagu dari Ari Lasso ini
kamu pasti langsung senyum-senyum dan teringat sesuatu yang paling menyentuh
pada manusia, yaitu HATI.
Yup, hati adalah tempat bermukimnya semua rasa dan
emosi jiwa. Ada rasa suka, sedih, bahagia, susah, bangga, nelangsa, puas,
kecewa dan lain-lain. Semua rasa ini bersumber dalam hati. Lalu apa hubungannya
dengan marketing ataupun bisnis? Ternyata hubungannya sangat erat dan dekat
sekali. Simak ulasan di bawah ini.
Ketika saya bertanya bagaiman, rasanya memakai tas
branded LV asli dari Paris sono dengan memakai tas LV yang dibeli di toko pasar
terdekat?
Wow, kamu pasti langsung histeris deh, “ Ya
bedalah, ori sama kw!”. Lantas kalau ori memang kenapa dan kw memang kenapa?
Toh fungsinya sama yaitu sebagai tempat atau wadah pernak pernik kita.
Jawabannya pasti sekitar rasa PUAS dan KEBANGGAAN. Betul?
Kejadian seperti di atas diakibatkan adanya
hubungan emosi antara orang tersebut dengan suatu barang. Emosi bisa berupa
kedekatan, rasa puas dan bangga meski secara fungsi tetap sama. Orang yang
memakai barang ori akan merasa derajatnya naik.
Menurut konsep Triune Brain bahwa otak itu dibagi menjadi
3 bagian yaitu reptilian brain (sudah
dibahas di artikel sebelumnya), emotional
brain dan cognitive brain. Kali
ini kita akan membahas bagian kedua yaitu emotional brain.
Dalam buku NLP Selling karya Antonius Arif,
dijelaskan bahwa emotional brain adalah bagian limbic system dimana bersifat emosionaal, mencari kenikmatan dan
menghindari kesakitan.
Beberapa penelitiaan mengatakan bahwa keputusan
pembeli terjadi karena faktor kepercayaan dan emosional. Nah, bagian otak
inilah yang sering kali berfungsi untuk memutuskan seseorang untuk membeli.
Mereka membeli barang karena kepuasan dengan merknya meski dengan harga mahal.
Sekali lagi mereka membeli atas nama harga diri, kepuasan dan kebanggan.
Dari beberapa fakta yang terjadi di keseharian
kita yaitu, jika orang sudah mempunyai ikatan emosi pada suatu merk tertentu
biasanya mereka akan menjadi pelanggan yang loyal dan fanatik. Setiap model
seri produk merk tertentu akan selalu dia cari dan dia usahakan untuk
memilikinya. Jadi jangan heran kalau kita sering menemui komunitas para
penggemar merk-merk tertentu terutama di bidang fashion. Ada komunitas pecinta
tas Fossil, LV, Furla, DOWA, Abekani dll.
Apakah mereka salah? Apakah mereka berlebihan?
Tidak , ini adalah sebuah kebutuhan primer bagi
kalangan tertentu. Kepuasan, kebanggaan dan kualitas.
Hal di atas menandakan bahwa emotional brain
seseorang bekerja. Dia menyentuh sisi emosi customer. Bermula dari tahu lalu
ada emosi tertarik, suka dan akhirnya percaya, maka calon customer memutuskan untuk
bertransaksi dengan penjual agar dapat memiliki barang yang disukainya itu.
Oya, Emotional brain ini tidak hanya bekerja pada sisi
kesukaan atau kebanggaan customer pada suatu barang tapi bisa juga suka pada si
penjual. Penjual yang pelayanannya ramah, fast respon dan humanis biasanya akan
lebih membuat customer betah dan nyaman. Meski produk yang ditawarkan bukanlah
produk branded yang mahal, customer akan rela bertransasksi dengan penjual yang
ramah dan nyaman ini.
Namun ketika customer sudah nyaman dengan penjual
yang pelayanannya oke, sebagai penjual tetap harus menjaga kualitas produknya.
Standarisasi tetap dilakukan agar kepuasan customer, omzet dan profitnya pun
maksimal.
Lalu bagaimana cara pemasaran yang dapat menyentuh
emotional brain calon customer? Berikut ini ada 4 langkah mudah menyentuh
emotional brain calon customer kita.
- Jalin kedekatan dengan calon customer
Ketika kita bertemu pertama
kali dengan calon customer janganlah membuat kesan kita akan berjualan. Jangan
membicarakan produk terlebih dahulu. Bicarakan topik yang kia-kira menarik bagi
calon customer.
Jika langkah ini akan kita
terapkan di FB, maka buatlah status-status FB yang menarik bagi sebagian besar
friends list kita. Buatlah status yang temanya banyak disukai mereka.
Misal produk kita fashion
muslimah, target market kita wanita, ibu rumah tangga dan remaja putri, maka
tema status kita bisa tentang kisah keseharian wanita yang sederhana,
inspiratif dan berkesan. Buatlah status yang dapat diambil manfaatnya agar si
pembaca atau disini calon customer kita tertarik untuk mampir di beranda kita,
sukur-sukur betah di wall kita dan lama-lama mengenal kita dan suka dengan
kita. Jangan sesekali membuat status yang negatif, artinya status keluh kesah,
umpatan, dan ghibah hempaskan saja.
- Mencari apa kebutuhan atau value customer
Setelah kita menjalin
kedekatan dengan calon customer, saatnya kita menggali informasi kebutuhan apa
atau value apa yang dapat mempengaruhi calon customer memutuskan sesuatu.
Misal jika calon customer kita
banyak membicarakan tentang keluarga, maka valuenya adalah keluarga. Jika
banyak membicarakan bisnis maka valuenya bisnis dan lain sebagainya. Value ini
bisa bermacam-macam, bisa tentang diri, agama, kesehatan, penampilan ataupun
bisnis.
- Jelaskan benefit yang sesuai dengan value yang dimiliki
Setelah dekat dan menemukan
value yang dominan, maka tugas selanjutnya adalah menghubungkan value calon
customer dengan benefit produk kita. Kita bisa menjelaskan manfaat atau
keuntungan produk kita dengan value calon custimer.
Sebagai contoh, produk kita
adalah tas rajut, sedangkan value kebanyakan calon konsumen kita adalah
keluarga. Kita bisa menjelaskan bahwa tas rajut ini bisa dipilih sebagai hadiah
kepada orang-orang tercinta, seperti ibunya atau tantenya.
Nah biasanya produk kita tidak
akan jauh-jauh dari value calon customer (kan kita sudah bidik target marketnya
dengan tepat) maka kita akan mendapatkan value yang bisa kita hubungkan dengan
produk kita dengan tepat.
Kalau produk kita tas wanita,
kebanyakan target marketnya adalah wanita kantoran dan ibu rumah tangga,
valuenya seputar fashion dan penampilan. Maka kita bisa menghubungkan produk
tas kita ini bisa menunjang penampilan mereka, atau bisa sebagai barometer
fashion yang terupdate.
Dengan kelihaian kita
menghubungkan produk dan value calon customer, kemungkinan besar calon customer
kita akan tertarik, suka dan mulai nyaman dan percaya dengan kita. Maka peluang
terjadi transaksi sangat besar.
- Menggunakan teknik linguistic
Langkah terakhir adalah dengan
senjata utama yaitu teknik linguistic atau tata bahasa kita. Tata bahasa akan
sangat berperan penting dalam penyampaian promosi kita. Promosi yang covert,
tidak memaksa, tetapi menarik dapat mempengaruhi calon customer. Tanpa sadar
mereka akan mulai percaya pada kita melalui tulisan-tulisan kita yang secara
halus memasuki otak mereka. Nantinya dengan menguasi tata bahasa yang tepat dan
pas akan memberi kesan mendalam pada alam bawah sadar calon customer sehingga
ada peluang untuk melakukan transaski dengan kita. Akhirnya terjadilah clossing
dan profitpun kita dapat.
Beberapa teknik linguistic
yang dapat mempengaruhi calon customer nanti akan saya bahas di beberapa
artikel kedepan. Beberap pola, formula dan jurus-jurus lingusitic ini akan
terangkum dalam sebuah ilmu yang disebut hypnowriting.
Itu tadi beberapa langkah sederhana yang bisa kita
lakukan untuk menyentuh sisi emotional brain calon customer target kita. Jika
langkah ini diterapkan dengan baik dan kontinyu maka kita nantinya akan
mendapatkan customer yang loyal dengan produk kita. Berikan pelayanan dengan
hati, promosi yang menarik dan kualitas yang terbaik. Go ACTION !!
*Yeyen Robiah
#ODOP
#BloggerMuslimahIndonesia
Berikan layanan dengan hati. Noted! Nice sharing, Mbak! Terima kasih...
ReplyDeleteiyes mba...betul, terima kasih kembali.
DeleteWah keren ini kak, metode yg bermanfaat sekali..
ReplyDeleteTerimakasih ka.. :)
keren lagi kalau kita actionkan, hati kita jadi senang dan puas. Terima kasih kembali:)
Delete