Thursday, August 3, 2017

Rahasia Dibalik Sebuah Niat





Dalam tulisan sebelumnya saya telah membahas tentang bolehkan seorang muslimah berbisnis. Disitu saya menjelaskan bahwa  sah-sah saja seorang muslimah ikut ambil peran dalam berbisnis asal tidak melalaikan kewajibannya sebagai istri, ibu dan wanita secara umum. Selain itu batasan syari juga harus menjadi perhatian.

Namun keika kita sudah terjun di dunia bisnis, misalnya bisnis online yang memang sekarang sedang booming, kadang kita temui beberapa masalah dalam menjalankannya. Misalnya saja bisnis kita stagnant, mandeg atau bahkan gulung tikar.

Banyak hal yang menyebabkan permasalahan ini terjadi. Bisa jadi karena merugi,  stok barang kita menumpuk di gudang karena tidak laku, ditipu pembeli atau bahkan kejadian seperti kebakaran dan bencana lainnya. Jadi penyebabnya bisa dari dua faktor, internal dan eksternal.

Faktor internal adalah faktor yang bersumber dari diri si pebisnis itu sendiri sedangkan faktor eksternal berasal dari luar kendali si pebisnis tersebut.

Karena bersumber dari dalam diri sendiri, faktor internal ini lah yang sebenarnya memegang peranan penting atas sukses tidaknya suatu usaha. Contoh faktor internal adalah niat, semangat, etos kerja, dan kompetensi.

Semua berawal dari niat, itulah yang selalu diajarkan dalam agama kita. Amalan apa pun tergantung pada niatnya dan apa yang kita dapat itu juga tergantung niatan awal kita. Ketika di awal kita terjun dalam dunia bisnis, kita niatkan untuk membantu orang lain dengan produk kita, maka produk kita akan benar-benar dapat membantu dan memberikan solusi bagi permasalahan orang lain. Namun apabila niat awal kita hanya semata-mata ingin meraup keuntungan yang banyak, maka bisa dipastikan kita akan bertindak apa saja asal mendapatkan untung yang besar. Hal inilah yang kadang membuat para pebisnis mengambil jalan pintas yang illegal.

Tak dipungkiri, mendapatkan rupiah adalah salah satu tujuan kita dalam berbisnis. Namun tidak semestinya niatan itu menjadi niatan utama kita dalam berbisnis. Karena tidak semua kepuasan dapat dibayarkan hanya dengan rupiah. Kadang, dapat membahagiakan orang lain adalah menjadi kepuasan tak terhingga bagi kita. Dan tidak mustahil, kalau orang lain sudah puas dengan pelayanan kita maka dengan sendirinya mereka akan menjadi pelanggan setia kita. Dan yang paling menyenangkan adalah mereka juga merekomendasikan kita kepada orang lain sehingga nantinya orang lain itu juga menjadi pelanggan kita.

Selain itu, jika dilihat dari sisi pelaku bisnis yaitu kita sebagai penjual, kepuasan dalam melayani orang lain dapat memicu semangat yang positif dalam pengembangan bisnis kita kedepannya. Kita akan bersemangat  all out  untuk lebih memajukan bisnis kita.

Jiwa all out atau boleh kita sebut profesionalisme ini mendorong kita untuk lebih banyak belajar tentang bisnis dan seluk beluknya. Misalnya saja kita jadi rajin mengupdate ilmu bisnis, memperbaiki sistem bisnis dan lebih bersifat humanis kepada rekan kerja dan karyawan kita. Intinya kita jadi lebih profesional dalam berbisnis.

Profesionalisme ini nantinya bisa diwujudkan dalam beberapa hal, yaitu profesional dalam menghasilkan produk yang berkualitas, profesional managemen diri, profesional dalam mangemen sistem dan profesionalisme dalam pelayanan. Semua itu bisa diwujudkan apabila niat kita untuk memberikan yang terbaik lebih dominan daripada mendapatkan keuntungan yang melimpah.

Dengan niatan yang tulus itu juga biasanya kita akan menjadi lebih tahan banting dalam berproses. Ada semacam “ruh suci” yang selalu memanggil, mengingatkan dan menguatkan kita. Ketika kita diterpa masalah, kita kembalikan pada niatan awal kita, maka kita bisa menyelesaikan masalah itu dengan tenang dan kepala dingin. Jadi masalah apapun yang ada selama berproses dalam berbisnis, akan membuat kita selalu evaluasi diri dan memperbaiki diri bukan malah melarikan diri.

Inilah dampak hebat dari sebuah kata NIAT.
Jadi sebelum memulai berbisnis, siapkan dulu niat terbaik kita.

Sebagai seorang muslimah sudah tentu akhirat adalah tujuan akhir kita, jadi sudah selayaknya niatan kita adalah berhubungan dengan persiapan dan bekal kita untuk ke kampung halaman, yaitu mendapatkan ridho Allah semata. Penjabarannya bisa berbagai macam. Niat ingin berdakwah, niat ingin menyediakan produk yang banyak dibutuhkan manusia, niat membahagiakan orang lain, niat membantu keluarga dan lain sebagaimya. Buatlah niat kita itu se-spesifik mungkin namun tetap dalam kerangka mardhotillah sehingga usaha kita dalam berbisnis nantinya selalu menempuh langkah-langkah yang baik dan tidak merugikan orang lain.

Lalu apa NIAT mu dalam berbisnis? Tuliskan dan mantapkan dalam hati sekarang juga dan jangan lupa buktikan niat kita dalam langkah-langkah nyata. Go ACTION!!

*Yeyen Robiah

#ODOP
#BloggerMuslimahIndonesia

6 comments:

  1. Niat sudah sejal lama..actionnya nggak jalan juga..itu saya! hadeh...Terima kasih motivasinya Mbak:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe...ayo mba semangat. kadang niat yang ga segera diactionkan bisa terbang sebatas angan...hehehe

      Delete
  2. Niat baik insya Allah akan selalu dimudahkan jalannya...

    ReplyDelete
  3. apapun impian, diperlukan niat yang kuat ya mbak.. hingga terdorong melakukan langkah langkah praktis mewujudkan impian tersebut.. termasuk jadi muslimah pebisnis.. makasih mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyes mba, dengan niat yang kuat, tekad yang membara membuat kita terus semangat belajar dan melakukan apa yang kita butuhkan hingga terwujudlah impian kita nanti...kelak...aamiin

      Delete