Wednesday, August 9, 2017

Sentuhlah Dia Tepat di Hatinya





Hahay mulai pakai bahasa romantis nih, biasanya nulis tentang uang, marketing dan bisnis. Eits, jangan salah ini juga bagian dari masalah perbisnisan kok cuma dikasih bumbu manis biar ga bosen baca uang mulu. Hehehe...

Ketika mendengar lirik lagu dari Ari Lasso ini kamu pasti langsung senyum-senyum dan teringat sesuatu yang paling menyentuh pada manusia, yaitu HATI.

Yup, hati adalah tempat bermukimnya semua rasa dan emosi jiwa. Ada rasa suka, sedih, bahagia, susah, bangga, nelangsa, puas, kecewa dan lain-lain. Semua rasa ini bersumber dalam hati. Lalu apa hubungannya dengan marketing ataupun bisnis? Ternyata hubungannya sangat erat dan dekat sekali. Simak ulasan di bawah ini.

Ketika saya bertanya bagaiman, rasanya memakai tas branded LV asli dari Paris sono dengan memakai tas LV yang dibeli di toko pasar terdekat?

Wow, kamu pasti langsung histeris deh, “ Ya bedalah, ori sama kw!”. Lantas kalau ori memang kenapa dan kw memang kenapa? Toh fungsinya sama yaitu sebagai tempat atau wadah pernak pernik kita. Jawabannya pasti sekitar rasa PUAS dan KEBANGGAAN. Betul?

Kejadian seperti di atas diakibatkan adanya hubungan emosi antara orang tersebut dengan suatu barang. Emosi bisa berupa kedekatan, rasa puas dan bangga meski secara fungsi tetap sama. Orang yang memakai barang ori akan merasa derajatnya naik.

Menurut konsep Triune Brain bahwa otak itu dibagi menjadi 3 bagian yaitu reptilian brain (sudah dibahas di artikel sebelumnya), emotional brain dan cognitive brain. Kali ini kita akan membahas bagian kedua yaitu emotional brain.

Dalam buku NLP Selling karya Antonius Arif, dijelaskan bahwa emotional brain adalah bagian limbic system dimana bersifat emosionaal, mencari kenikmatan dan menghindari kesakitan.

Beberapa penelitiaan mengatakan bahwa keputusan pembeli terjadi karena faktor kepercayaan dan emosional. Nah, bagian otak inilah yang sering kali berfungsi untuk memutuskan seseorang untuk membeli. Mereka membeli barang karena kepuasan dengan merknya meski dengan harga mahal. Sekali lagi mereka membeli atas nama harga diri, kepuasan dan kebanggan.

Dari beberapa fakta yang terjadi di keseharian kita yaitu, jika orang sudah mempunyai ikatan emosi pada suatu merk tertentu biasanya mereka akan menjadi pelanggan yang loyal dan fanatik. Setiap model seri produk merk tertentu akan selalu dia cari dan dia usahakan untuk memilikinya. Jadi jangan heran kalau kita sering menemui komunitas para penggemar merk-merk tertentu terutama di bidang fashion. Ada komunitas pecinta tas Fossil, LV, Furla, DOWA, Abekani dll.

Apakah mereka salah? Apakah mereka berlebihan?
Tidak , ini adalah sebuah kebutuhan primer bagi kalangan tertentu. Kepuasan, kebanggaan dan kualitas.

Hal di atas menandakan bahwa emotional brain seseorang bekerja. Dia menyentuh sisi emosi customer. Bermula dari tahu lalu ada emosi tertarik, suka dan akhirnya percaya, maka calon customer memutuskan untuk bertransaksi dengan penjual agar dapat memiliki barang yang disukainya itu.

Oya, Emotional brain ini tidak hanya bekerja pada sisi kesukaan atau kebanggaan customer pada suatu barang tapi bisa juga suka pada si penjual. Penjual yang pelayanannya ramah, fast respon dan humanis biasanya akan lebih membuat customer betah dan nyaman. Meski produk yang ditawarkan bukanlah produk branded yang mahal, customer akan rela bertransasksi dengan penjual yang ramah dan nyaman ini.

Namun ketika customer sudah nyaman dengan penjual yang pelayanannya oke, sebagai penjual tetap harus menjaga kualitas produknya. Standarisasi tetap dilakukan agar kepuasan customer, omzet dan profitnya pun maksimal.

Lalu bagaimana cara pemasaran yang dapat menyentuh emotional brain calon customer? Berikut ini ada 4 langkah mudah menyentuh emotional brain calon customer kita.
  1. Jalin kedekatan dengan calon customer

Ketika kita bertemu pertama kali dengan calon customer janganlah membuat kesan kita akan berjualan. Jangan membicarakan produk terlebih dahulu. Bicarakan topik yang kia-kira menarik bagi calon customer.

Jika langkah ini akan kita terapkan di FB, maka buatlah status-status FB yang menarik bagi sebagian besar friends list kita. Buatlah status yang temanya banyak disukai mereka.

Misal produk kita fashion muslimah, target market kita wanita, ibu rumah tangga dan remaja putri, maka tema status kita bisa tentang kisah keseharian wanita yang sederhana, inspiratif dan berkesan. Buatlah status yang dapat diambil manfaatnya agar si pembaca atau disini calon customer kita tertarik untuk mampir di beranda kita, sukur-sukur betah di wall kita dan lama-lama mengenal kita dan suka dengan kita. Jangan sesekali membuat status yang negatif, artinya status keluh kesah, umpatan, dan ghibah hempaskan saja.

  1. Mencari apa kebutuhan atau value customer

Setelah kita menjalin kedekatan dengan calon customer, saatnya kita menggali informasi kebutuhan apa atau value apa yang dapat mempengaruhi calon customer memutuskan sesuatu.

Misal jika calon customer kita banyak membicarakan tentang keluarga, maka valuenya adalah keluarga. Jika banyak membicarakan bisnis maka valuenya bisnis dan lain sebagainya. Value ini bisa bermacam-macam, bisa tentang diri, agama, kesehatan, penampilan ataupun bisnis.

  1. Jelaskan benefit yang sesuai dengan value yang dimiliki

Setelah dekat dan menemukan value yang dominan, maka tugas selanjutnya adalah menghubungkan value calon customer dengan benefit produk kita. Kita bisa menjelaskan manfaat atau keuntungan produk kita dengan value calon custimer.

Sebagai contoh, produk kita adalah tas rajut, sedangkan value kebanyakan calon konsumen kita adalah keluarga. Kita bisa menjelaskan bahwa tas rajut ini bisa dipilih sebagai hadiah kepada orang-orang tercinta, seperti ibunya atau tantenya.

Nah biasanya produk kita tidak akan jauh-jauh dari value calon customer (kan kita sudah bidik target marketnya dengan tepat) maka kita akan mendapatkan value yang bisa kita hubungkan dengan produk kita dengan tepat.

Kalau produk kita tas wanita, kebanyakan target marketnya adalah wanita kantoran dan ibu rumah tangga, valuenya seputar fashion dan penampilan. Maka kita bisa menghubungkan produk tas kita ini bisa menunjang penampilan mereka, atau bisa sebagai barometer fashion yang terupdate.

Dengan kelihaian kita menghubungkan produk dan value calon customer, kemungkinan besar calon customer kita akan tertarik, suka dan mulai nyaman dan percaya dengan kita. Maka peluang terjadi transaksi sangat besar.

  1. Menggunakan teknik linguistic

Langkah terakhir adalah dengan senjata utama yaitu teknik linguistic atau tata bahasa kita. Tata bahasa akan sangat berperan penting dalam penyampaian promosi kita. Promosi yang covert, tidak memaksa, tetapi menarik dapat mempengaruhi calon customer. Tanpa sadar mereka akan mulai percaya pada kita melalui tulisan-tulisan kita yang secara halus memasuki otak mereka. Nantinya dengan menguasi tata bahasa yang tepat dan pas akan memberi kesan mendalam pada alam bawah sadar calon customer sehingga ada peluang untuk melakukan transaski dengan kita. Akhirnya terjadilah clossing dan profitpun kita dapat.

Beberapa teknik linguistic yang dapat mempengaruhi calon customer nanti akan saya bahas di beberapa artikel kedepan. Beberap pola, formula dan jurus-jurus lingusitic ini akan terangkum dalam sebuah ilmu yang disebut hypnowriting.

Itu tadi beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menyentuh sisi emotional brain calon customer target kita. Jika langkah ini diterapkan dengan baik dan kontinyu maka kita nantinya akan mendapatkan customer yang loyal dengan produk kita. Berikan pelayanan dengan hati, promosi yang menarik dan kualitas yang terbaik. Go ACTION !!

*Yeyen Robiah

#ODOP
#BloggerMuslimahIndonesia










 

4 comments:

  1. Berikan layanan dengan hati. Noted! Nice sharing, Mbak! Terima kasih...

    ReplyDelete
  2. Wah keren ini kak, metode yg bermanfaat sekali..
    Terimakasih ka.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. keren lagi kalau kita actionkan, hati kita jadi senang dan puas. Terima kasih kembali:)

      Delete