Saturday, January 21, 2017

Membidik Target Market Semudah Membayangkan Si Dia



Cie ada yang langsung membayangkan si dia nih ye. Iya dia, yang sudah bikin hati kamu dag dig dug saat menunggu kata " sah" sambil berjabat tangan erat dengan sang wali. Akhirnya ketemu juga dengan belahan jiwa, berjodoh dan siap mengarungi bahtera hidup bersama.
#uhuuukk

Inilah sepenggal ilustrasi tentang yang namanya jodoh. Hukum perjodohan yang tak pernah tertukar ini ternyata berlaku juga pada perjalanan bisnis kita. Perjalanan bisnis yang penuh lika liku dan perubahan yang cepat ini memerlukan pengetahuan tentang bagaimana perjodohan antara produk kita dan pembelinya.

Pada dasarnya, setiap produk itu tidak ada yang namanya tidak laku, yang ada adalah belum ketemu pembeli yang benar-benar membutuhkannya. Makanya disinilah kewajiban kita untuk mulai belajar membidik target market yang tepat.

Sebagai ilustrasi, ketika saya sebagai penjual tas rajut Jogja yang terkenal dengan keunikan rajutannya, detil yang penuh sentuhan artistik dan pesona etnik di setiap modelnya, tidak akan laku kalau saya tawarkan pada ibu-ibu atau mahasiswi yang tidak tertarik dengan hal-hal yang berbau etnik dan handmade. Sebaliknya, ketika saya lempar produk ini ke kalangan ibu-ibu sosialita yang mengedepankan eleganitas dan ingin menjadi trend center, kemungkinan besar akan dibeli walau harganya dibilang agak mahal. Inilah gambaran dua jenis target market yang harus kita pilih dengan tepat.

Gambaran ini bisa diaplikasikan pada semua jenis produk yang kita tawarkan. Sebagai ibu pebisnis online yang cerdas pasti akan segera berfikir untuk membidik target market yang tepat bagi produknya. Caranya adalah tentukan dulu indikator target market yang sesuai dengan produk kita. Bisa dibidik dari gender, usia, status sosial, status ekonomi, dan demografi atau wilayah.

Tapi untuk langkah awalnya kita bisa mulai membayangkan sosok personal target market yang kita inginkan.

Misal saja produk kita adalah gamis atau baju wanita. Kita bisa ambil contoh target market kita ini seorang wanita yang bernama " Dewi".

Bayangkan saja personal Dewi ini dalam imajinasi kita. Wanita muda, modis, tertarik dan selalu mengikuti trend fashion, cantik,tinggal di kota metropolitan dan kehidupannya tidak jauh-jauh dari gadget (ini mengidikasikan target market yang suka belanja online dan suka eksis di media sosial.

Lalu posisikan juga diri kita sebagai personal Dewi. Kira-kira produk kita dibutuhkan, diminati dan mampu dibeli gak oleh sosok Dewi tadi.

Selain itu, kalau kita sudah bisa mebayangkan personal target market kita, kita juga bisa membuat bahasa iklan yang sesuai dengannya. Trik ini sangat membantu kita untuk lebih luwes membuat kalimat iklan yg covert sehingga mampu menggiring sang Dewi ini untuk tertarik, memikirkan, dan memutuskan membeli produk kita. Jadi hasil akhir berupa clossing bisa segera tercapai.

Nah, mulailah trik sederhana ini untuk menentukan target market yang sesuai dengan produk kita. Jangan lupa, bayangkan target market itu yang membutuhkan produk kita, yang tertarik dengan produk kita dan yang mampu membeli produk kita.

Selamat mencoba !

Noted: hasil duduk manis di kelas HYPNOWRITING

~yeyen robiah~

No comments:

Post a Comment