Friday, November 18, 2016

3 Tips Mendekatkan Diri Pada Al-Quran Sejak Dini



Baru-baru ini kita warga muslim Indonesia kedatangan seorang qori ganteng asal Amerika. Seorang remaja Amerika yang berumur 21 tahun itu ternyata sudah hapal 30 juz Al Quran. Duh pengen dong ya, anak-anak kita kelak bisa hafal Al Quran seperti Fatih si qori ganteng itu.


Menjadikan anak-anak kita sholeh, sehat jasmani dan rohani sekaligus hafal Al Quran adalah cita-cita orang tua. Menghafal Al Quran  adalah salah satu cara mendekatkan diri dengan Al Quran, selain itu kita bisa membaca, mentadaburi dan mengamalkan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari.
Nah, disini akan dijelaskan beberapa cara lebih dekat dengan Al Quran sejak bayi, balita dan usia kanak-kanak. Yuk kita simak bersama.


Al Quran itu secara sunnatulloh adalah kitab suci yang diberkahi Allah. Di dalamnya terdapat mukjizat yang luar biasa. Sebagaimana kita ketahui,  nama lain dari Al Quran itu banyak, diantaranya adalah As-syifa sebagai obat, Al-Furqon sebagai pembeda dan Al-Huda sebagai petunjuk. Al Quran sebagai As-Syifa, yaitu obat, atau penenang jiwa inilah yang sangat terasa khasiatnya bagi kita. Di kala hati resah, gundah gulana, galau, sedih ataupun kecewa, maka Al Quranlah obat yang mujarab. Obat hati yang sedih dan gersang, itu lah Al Quran.

Di saat hati kita sedih ataupun kecewa, maka dengan membaca Al Quran hati kita akan menjadi lebih tenang dan sejuk. Setelah membaca Al Quran, hati dan pikiran kita menjadi terbuka. Kita seolah-olah menemukan jalan terang atau jawaban atas kegelisahan hati ini. Perlahan kita mulai menghapus air mata dan duka. Bangkit berdiri tegak dan memulai langkah baru. Setelah membaca Al Quran, hati kita yang tadinya kecewa, perlahan mulai tersadar. Kecewa pada manusia itu pasti maka jangan terlalu berharap pada manusia, berharaplah pada Allah. Akhirnya muncullah semangat baru untuk menghapus kekecewaaan itu dan menggantikannya dengan rasa syukur. Syukur atas banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita. Kecewa , sedih dan sakit hati itu hanyalah ujian kecil dari Allah.

Itulah dahsyatnya kekuatan Al Quran bagi seorang muslim, maka sudah sangat wajar kalau kita sebagai orang tua ingin mewariskan semangat kedekatan dengan Al Quran itu kepada anak-anak kita.
Mendekatkan anak-anak dengan Al Quran bukan hanya berarti dekat secara fisik. Kemana-mana membawa Al Quran, bukan sepenuhnya seperti ini. Menurut perkembangan fisik anak-anak, sebagian besar anak-anak di usia balita belum bisa membaca Al Quran. Maka salah satu cara mendekatkannya adalah bukan dengan membuka Al Quran lalu membacanya secara visual, melainkan kita akan mendekatkannya secara audio atau memperdengarkannya. Lalu bagaimana caranya?

Nah berikut ini beberapa cara atau tips yang dapat kita terapkan pada anak terutama balita agar lebih dekat dengan Al Quran.

1. Perdengarkan ayat-ayat suci Al Quran pada setiap akan tidur. 

Pada waktu akan tidur adalah saat otak anak dalam keadaan beta. Keadaan beta ini adalah keadaan dimana otak anak berada dalam posisi tenang dan nyaman. Menurut para psikolog, memperdengarkan sesuatu yang baik pada saat otak tenang dan nyaman itu akan lebih mudah terserap oleh alam bawah sadar mereka. Mereka akan lebih kuat menyimpan memori pada saat keadaan tenang. Metode ini sering disebut HypnoTherapy. Masih ingatkan kita pada dongeng-dongeng ibu atau bapak kita sebelum tidur? Pasti masih ingat sampai sekarang. Nah itulah salah satu contohnya. Pada waktu inilah diyakini otak benar-benar dalam keadaan tenang dan nyaman. Maka sangat tepat jika kita memperdengarkan Al Quran di waktu anak-anak sebelum tidur. 

Lalu teknisnya bagaimana? Cara yang paling mudah adalah ibunya sendiri yang membacakan Al Quran untuk anaknya. Hal ini mempunyai kelebihan ganda. Selain ibunya juga ikut tenang karena dengan membaca Al Quran otomatis hati kita jadi lebih lembut. Bacakan Al Quran itu secara perlahan sambil menyusui dan membelai-belai bayi kita. Selanjutnya rasakan ketenangan yang hakiki pada moment itu. Mak cesss...

Nah bagaimana kalau ibunya ternyata kurang hafal dengan surat-surat Al Quran? Atau sang ibu gak percaya diri dengan suaranya yang sember, khawatir anaknya malah ga tidur-tidur? Hehe.... Nah kalau ini bisa kita akali dengan menyetelkan murottal atau bacaan Al Quran dari hp. Sekarang sudah banyak aplikasi murottal Al Quran lengkap dengan pilihan lagu atau nada dari qori-qori ternama. Sepertinya pilihan yang kedua deh yang aman diterapkan oleh ibu-ibu seperti kita. Akhirnya kita juga ikut menghafal kembali surat-surat Al Quran. 

2. Mengenalkan tulisan Al Quran.

Kalau secara audio anak-anak sudah dibiasakan dengan murottal Al  Quran sebelum tidur, maka untuk melatih visualnya adalah dengan memperkenalkan huruf-huruf yang ada dalam Al Quran sejak dini. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak kelak seimbang dalam menguasai Al Quran, baik secara verbal maupun secara tulisan. Lebih afdhol anak-anak kita nanti hafal Al Quran sekaligus pandai dan benar dalam membacanya. Maka dari itu kita dapat mengantisipasinya sejak awal. Menyeimbangkan antara keduanya. 

Memperkenalkan huruf-huruf hijaiyah ini bisa kita lakukan dengan cara sederhana. Ibu-ibu di rumah pasti mempunyai kalender yang tidak terpakai kan? Nah pada bagian belakang kalender ada kertas yang kosong. Kita bisa berkreasi dengan kertas kalender itu. Kita buat kartu-kartu dari kertas kalender itu. Masing-masing kartu kita tulis 29 huruf hijaiyah secara lepas. Seperti metode Iqro, huruf-huruf itu kita harokati dengan fatkhah terlebih dahulu. Nanti jika anak sudah mampu menalar lebih jauh, baru kita harokati kasroh, domah, tanwin, sukun ataupun tasydid.

Tetapi bagi ibu-ibu yang pengen lebih praktis, maka membeli flash card hijaiyah adalah pilihan yang tepat. Ibu bisa membeli flash card ini di toko-toko buku ternama di kotanya. Praktiskan?


Nah setelah kita mempunyai kartu-kartu hijaiyah itu maka langkah selanjutnya adalah mengajak anak bermain dengan kartu-kartu tersebut. Oya untuk tips kedua ini diperuntukkan anak-anak yang sudah bukan baby lagi, ya balita, kisaran umur 2 tahunan lebih. 

Bermain dengan kartu hijaiyah ini tidak perlu paksaan. Usahakan prakteknya se enjoy nya saja. Buatlah permainan tebak-tebakan kartu atau petak umpet kartu. Anak-anak ditantang untuk mencari huruf hijaiyah yang kita sebutkan, setelah itu mereka harus menunjukkan huruf yang kita maksud dan bila sudah ketemu, cek lagi hafalan anak-anak dengan cara menyebutkannya kembali. Dalam melakukan permainan ini, jangan lupa ibu-ibu siapkan reward bagi mereka. Sediakan cemilan kesukaan mereka sebagai hadiahnya ketika anak-anak menjawab dengan benar. Tapi kalau salah, jangan diberi punishment ya, ini kan pembelajaran pengenalan, bukan suatu keharusan. Reward yang paling sederhana adalah tepuk tangan, belaian, ciuman dan pelukan hangat. Ohhh so sweeeet... Anak-anak pasti akan sangat berkesan dengan metode ini. 


3. Memperdengarkan lantunan Al Quran dimana saja dan kapan saja.

Jika anak kita yang TK ini suka bermain game, maka cara yang efektif adalah mengganti suara game itu dengan suara murottal Al Quran. Pada awalnya pasti akan aneh. Ketika anak kita sedang seru-serunya bermain game, mereka akan mendengarkan lantunan Al Quran yang lemah lembut suaranya. Sebagai awalan memang terasa aneh, tetapi dengan sedikit kompromi dan penjelasan bahwa Al  Quran ini akan mengurangi emosi yang meledak-ledak saat bermain game, lama kelaman akan terbiasa juga. Selain itu emosi anak akan lebih terkontrol. Oya, sebagai warning aja, anak-anak jangan terlalu diberi kebebasan bermain game ya. Berikan jadwal ketat durasi bermain game dan jenis game yang boleh dimainkan agar anak kita tidak kecanduan game yang berbahaya bagi otaknya.

Ada cara lain dalam memperdengarkan Al Quran setiap saat, yaitu ketika anak-anak berangkat ke sekolah. Jika anak-anak kita berangkat dengan mobil maka di sepanjang perjalanan setelkan murottal Al Quran. Awas ya bu ibu, jangan malah menyertelkan lagu-lagu dewasa apalagi dangdut koplo. Hadeh..

Nah itulah 3 tips yang bisa kita terapkan agar anak-anak dekat dengan Al Quran. Membiasakan hal-hal yang berhubungan dengan Al Quran sejak dini akan mengakar kuat dalam ingatannya. Harapan kita sebagai orang tua adalah dengan kita dekat dan hidup bersama Al Quran maka hati kita akan bersih, sejuk dan tenang. Dengan memiliki hati atau jiwa yang tenang itu diharapkan juga akan meghadirkan suasana yang kondusif, akhlak yang mulia dan semangat hidup yang berkualitas. 

Sudahkah kita membaca Al Quran hari ini?

No comments:

Post a Comment