Wednesday, October 19, 2016

Hobi Yang Membawa Bencana





Eh ada to hobi yang membawa bencana? Sepertinya hobi mah gak ada hubungannya dengan bencana deh. Eits, ternyata setelah diteliti ada kok hobi yang membawa bencana, gak percaya, coba simak saja penjelasannya.

Seperti kita ketahui setiap kita pasti mempunyai hobi yang berbeda-beda. Ada yang hobi memasak, membaca, mendengarkan musik, menulis sampai hobi memelihara binatang-binatang tertentu. Biasanya kita melakukan hobi itu untuk refresing, kesenangan dan mendapatkan suasana yang lain dari biasanya. Misal seorang ibu yang sudah seharian sibuk dengan pekerjaan rumah tangga, dia akan melakukan hobi membaca novel setiap akan tidur. Baginya suasana yang tenang dan hening ketika akan tidur sangat mendukung untuk menghabiskan beberapa halaman novel favoritnya. Atau sebagian ibu ada yang hobi memasak dimana kegiatan memasak ini sebagai ajang uji coba berbagai resep yang ia dapatkan dari majalah atau internet. Dan biasanya ketika kita mengerjakan hobi ada kepuasan tersendiri. kadang dalam melakukan hobi ada beberapa dari kita yang rela menghabiskan uang banyak dan ada pula yang karena terlena dengan hobinya ini dia sampai lupa waktu. Nah disinilah masalahnya..

Pada dasarnya melakukan hobi apa saja itu sah-sah saja, asalkan hobinya tidak melanggar norma agama, masyarakat ataupun norma hukum. Sering kita dengar ada segelintir orang yang hobinya judi, mengutil, ghibah, provokasi dan hal-hal negatif lainnya. Kalau ini sudah jelas hukumnya tidak boleh karena merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Nah beda halnya kalau kita mempunyai hobi yang positif tetapi bisa juga membawa bencana bagi diri kita dan merugikan orang lain. Yaitu hobi yang dilakukan secara berlebihan, melenakan dan melalaikan.

Yes we got the point!

Yap, sebagian dari kita ada yang lupa waktu ketika dia melakukan hobinya. Hal inilah yang termasuk hobi yang bisa membawa bencana. Misalkan saja ketika ada seseorang terlena dengan hobinya, dia tidak bisa mengatur waktu sehingga banyak kewajiban-kewajiban yang ia abaikan karena hobinya. Hal yang paling sering kita anggap sepele adalah ketika kita mealalaikan waktu sholat, mengundur-undur waktu sholat dan bermudah-mudah dalam mengerjakannya.

Ketika adzan berkumandang ini artinya panggilan dari Yang Maha kuasa untuk menunaikan kewajibannya sebagai hamba-Nya. Sebagai seorang muslim yang benar adalah kita bersegera memenuhi panggilan tersebut. Tetapi ketika kita sedang melakukan hobi kita, panggilan adzan yang syahdu itu sering kita abaikan. Kita tidak segera berajak dari keasyikan mengerjakan hobi kita. Dalam hati kita berkata,” Ah ntar aja sholatnya, masih ada waktu ini.”, atau “ Ah nanggung nih, ntar aja deh sholatnya”.

Jika kebiasan mengulur-ulur waktu sholat ini berlangsung terus menerus, maka bisa dikatakan kita sedang diperdaya oleh syetan agar lalai terhadap kewajiban. Lama kelamaan ini akan menjadi kebiasan buruk yang sulit untuk diubah dan menjadikan hobi kita yang tadinya membuat hati senang, puas, dan bahagia secara fisik, akan berubah menjadi kegiatan yang lambat laun bisa menghancurkan loyalitas kita pada Allah. Hobi kita yang tadinya mendatangkan kepuasan tersendiri, lambat laun akan menjadi kegiatan yang sia-sia, gersang dan menjauh dari Allah.

Selain melalaikan kewajiban pada Allah, kadang ada yang melalaikan kewajiban kepada sesamanya. Misalnya dia jadi lupa dengan janji untuk ketemuan jam sekian sekian, atau dia jadi terlambat mengumpulkan tugas kuliah, terlambat datang ke kantor atau kampus dan kadang dia lupa juga dengan keadaan fisiknya yang butuh makan atau istirahat. Tentu saja hal ini sangat tidak kita inginkan.

Melalaikan adalah suatu bencana awal yang akan melahirkan bencana-bencana lainnya di masa yang akan datang. Kalau kita sudah sering melalaikan yang sudah menjadi kewajiban, maka sudah dapat dipastikan hidup kita menjadi tidak teratur. Target-target hidup yang sudah kita pasang lewat begitu saja. Hari-hari yang kita lewati kering tanpa adanya ruh yang mengisi jiwa. Kepuasan yang kita peroleh adalah kesenangan semu belaka. Secara fisik kita bahagia tetapi hati kita kering dan gersang. Hidup kita dari hari ke hari begitu-begitu saja, tidak ada ppenigkatan dari segi kualitas. Sholat yang kita lakukan hanya sebagi pengugur kewajiban saja. Membaca buku-buku bergizi jarang kita sempatkan apalagi membaca Al-quran pun sudah jarang kita lakukan. Hidup kita serasa makin jauh dari nafas-nafas ibadah. Dan disaat itulah sebenar-benarnya bencana yang kita alami.

Kita ambil salah satu hobi yang sedang digandrungi ibu-ibu bahkan bapak-bapaknyapun tidak ketinggalan. Hobi eksis di dunia maya, bisa di facebook, instagram, path,, grup whatsup ataupun bbm. Sebagian dari kita ada yang sekedar hobi selfi dan update keadaan terkini dalam kehidupannya. Tetapi ada salah satu hobi yang sangat bermanfaat yaitu menekuni online shop. Tidak ada yang salah dengan hobi beronline shop malah menguntungkan yaitu bisa menghasilkan pendapatan. Tetapi hobi yang tadinya memberi keuntungan pada kita bisa berbuntut bencana jika kita tidak bisa memanage waktu. Kadang kita mengundur-undur waktu sholat, tidak memperhatikan anak-anak atau bahkan pekerjaan rumah terbengkalai (tunjuk diri sendiri, hiks...). Kita keasyikan menanggapi pertanyaan calon buyer yang tertarik dengan produk kita. Kemana saja bawa HP dan selalu khusyuk lihat ke HP. Hufff...aku juga merasa seperti itu. Astaghfirullohaladziim...nah ini salah satu contoh yang banyak kita lihat di sekitar kita. Masih banyak contoh hobi lainnya yang pada intinya bukan salah pada jenis hobi yang kita tekuni tetapi pada cara kita mengerjakan hobi tersebut.

Hobi yang baik adalah hobi yang bisa memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain bukan malah menghancurkan diri sendiri dan merugikan orang lain. Hobi yang dilakukan berdasarkan kesenangan belaka, tanpa management waktu yang baik dan kesadaran akan hak dan kewajiban yang minim, akan merugikan diri sendiri. Mungkin dia tidak merasakan hal itu sebagai bencana akan tetapi kelalaiannya itulah bencana yang sesungguhnya.

Satu hal yang kita harapkan selain hobi itu dapat menyenangkan jiwa adalah ketika hobi itu membawa perubahan positif bagi diri kita. Kita menjadi lebih banyak bersyukur dengan segala kesempatan waktu luang yang ada, kita menjadi lebih bersyukur dengan segala fasilitas yang ada dan kita menjadi lebih bersyukur ketika tenyata hobi kita bisa menghasilkan uang sebagai tambahan pemasukan. Hobi yang kita lakukan semakin membuat kita lebih menghargai diri sendiri, lebih memgetahui kapasitas diri sendiri sehingga kita bisa lebih semangat dalam menjalani hidup dengan lebih baik. Terlebih lagi kalau hobi kita ini bisa menjadikan kita semakin dekat dengan kebaikan, ketaatan dan kemanfaatan. Sungguh hal yang sangat sejuk dan bikin hati adem dan tenang.

Tapi bagaimanpun juga manusia adalah tempat salah dan khilaf. Tidak ada manusia yang sempurna. Tetapi manusia sunguh beruntung karena sudah diberi akal. Akal yang sehat akan berfungsi sebagai alarm bagi dirinya. Ketika ada hal yang sudah tidak beres dengan dirinya, akal yang sehat akan memerintahkan si empunya untuk berpikir, bermuhasabah dan mengevaluasi diri. Dia segera memperbaiki diri dan kembali ke jalan yang benar. Sesungguhnya apapun yang kita lakukan selama itu hal-hal yang positif dan tidak bertentangan dengan syariat adalah dihitung sebagai ibadah. Begitu halnya juga dengan hobi yang kita tekuni. Kerjakanlah hobi yang positif dan bermanfaat dengan tidak melalaikan hak allah dan agamanya serta menjadikan hobi itu sebagai kegiatan yang bisa membuat kita semakin bersyukur dan mendekatkan diri pada sang Pencipta. Kita bisa mulai mengatur waktu dengan baik. Membuat jadwal kegiatan harian ataupun mingguan dan tak lupa membuat skala prioritas dalam mengerjakan semua kegiatan keseharian.

Akhirnya marilah kita lebih bijkasan dalam menekuni hobi kita masing-masing. Kerjakna hobi pada waktu yang tepat, kuasai manajement waktu yang baik dan kembangkan hobi kita sebagai kegiatan yang mempunyai kemanfaatan yang lebih bagi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Semua itu kita lakukan agar kita terhindar dari hobi yang mambawa bencana. Selamatkan diri kita dari kesia-siana dan sifat lalai yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Jadikan hobi kita sebagai pendukung hidup yang lebih bekualitas.

Selamatkan hobi kita dari kelalaian dan kesia-siaan.


Noted: tulisan ini ditulis sebagai  pengingat diri karena  manusia itu tidak ada yang sempurna, tempat salah dan khilaf



No comments:

Post a Comment